Tradisi Mapak Tuyo digelar di Bendungan Way Napal, Pekon Pujodadi, Pringsewu pada Rabu (06/11/204). Pada acara tersebut dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati Pringsewu, Marindo Kurniawan beserta jajaran pemerintah daerah setempat
Tradisi Mapak Tuyo sendiri merupakan tradisi yang digelar oleh masyarakat Kabupaten Pringsewu dalam menyambut musim tanam padi. Mapak Tuyo berasal dari Bahasa Jawa, yaitu Mapak yang berarti menghadang dan Tuyo yang artinya air, sehingga jika diartikan dalam Bahasa Indonesia berarti menghadang atau menyambut air.
Tradisi mapak tuyo di awali dengan arak-arakan hasil bumi yang didesain dan di kemas dengan cantik menjadi hiasan sebuah gunungan,nyaris seperti gunungan pada tradisi sekaten di yogyakarta
Gunungan ini berisi berbagai hasil tanam petani pringsewu seperti padi,ubi,jagung,sayur-sayuran seperti terong,kacang wortel dan sejenisnya.
Gunungan ini di arak menuju tempat acara mapak tuyo yang berada di Bendungan Way Napal, Pekon Pujodadi
Di bendungan ini lah acara mapak tuyo dilakukan doa bersama, dilanjut dengan pelarungan sesaji ke aliran air, dan melepaskan burung merpati dan balon.
Dalam sambutannya, Hj. Warudi, Ketua Induk Perkumpulanan Petani Pemakai Air (IP3A) Kabupaten Pringsewu mengatakan kegiatan Mapak Tuyo sebagai bentuk syukur atas limpahan rahmat Allah, bertujuan memotivasi masyarakat menyambut masa tanam dan mengingatkan pentingnya air sebagai sumber kehidupan.
"Kegiatan Mapak Tuyo telah dilaksanakan lima kali yang merupakan bentuk syukur atas limpahan rahmat Allah SWT. Kegiatan Mapak Tuyo, atau menjemput air, ini bertujuan memotivasi masyarakat menyambut masa tanam. Air adalah sumber kehidupan, sehingga kita harus mensyukurinya dan kami berharap anggota P3A semakin semangat mengatur pengairan untuk masyarakat," ujarnya
Selanjutnya, Pj Bupati Pringsewu mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menggunakan air dengan bijak dan merawat sungai sebagai sumber pengairan.
"Air adalah sumber kehidupan, jadi mari kita gunakan dengan bijak. Kita perlu menjaga dan merawat sungai sebagai sumber pengairan. Pastikan aliran sungai bersih dari sampah dan kotoran. Dengan mengelola limbah dengan baik, kita bisa memenuhi kebutuhan air yang penting untuk ketahanan pangan masyarakat."
Sebagai penutup, kegiatan Mapak Tuyo diakhiri dengan pagelaran wayang, menambah keceriaan dan mempererat kebersamaan masyarakat dalam menyambut musim tanam.